Hujan kali ini belum juga berhenti sedari tadi. Tak apa, biarkan saja. Ia sedang bercerita pada langit tentang seorang gadis yang lelah didekap sepi. Ia bercerita lewat rintiknya yang dijatuhkan ke bumi. Kau tahu, kan? Jatuh berkali-kali itu sakit. Namun, hujan tetap tak menggubrisnya. Ia masih melanjutkan ceritanya kepada langit. Sedangkan langit hanya mendengarkannya. Sesekali gemuruh petir dari langit mewarnai obrolan mereka dengan kilatnya. Awan kelabu menjadi hiasan agar perbincangan mereka semakin hidup. Sementara di bumi, orang-orang mulai berlomba untuk berteduh, tak mau kehujanan. Katanya takut sakit. Padahal, sesekali mereka juga harus merasakan sakit. Sebagian dari mereka juga ada yang membenci hujan. Katanya, hujan itu menjadi menghambat setiap aktifitas. Namun, mereka hanya tidak pernah merasakan kedamaian ketika berdiam diri di tengah hujan. Membiarkan dirimu kuyup dibasahi oleh tiap air yang turun dari langit, sehingga kau bisa bersembunyi di bawah hujan ketika kau menangis.
Lantas, tujuan hujan datang kali ini bukan tentang kenangan. Melainkan membawa sebuah pelukan hangat untuk gadis itu. Ia titipkan peluknya pada bumi yang akan mendekapnya secara langsung.
#30DWC #30DWCJilid16 #Day16
Selamat datang di buku cerita Jasmine Fragrance! Aku akan mengajakmu berkelana lewat tulisanku.
Selasa, 25 Desember 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Surat Untuk Cinyo
Surat Untuk Cinyo, Cinyo, kamu datang dengan segala keluguanmu. Aku tak ingat kapan tepatnya kamu menghampiri rumahku. Yang kutahu hanyala...
-
Hi guys. Udah lama gue ga nulis lagi di blog ini, tapi blog ini tetap aktif kok hehe. *peace* Maka dari itu gue mau sharing tentang genre...
-
Erica as you. Genre : romance. *Erica's pov* Malam di London kali ini lumayan dingin menurutku. Jalanan di luar sana juga tak sebis...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar