Senin, 11 April 2016

Berwisata ke Taman Safari

Hallo guys, saya ingin berbagi pengalaman saja.

Minggu kemarin, saya berangkat pukul 08:00 pagi menuju Taman Safari Indonesia dengan menggunakan mobil bersama keluarga. Perjalanan kesana membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam kalau tidak terjebak macet. Saya sangat mendukung travelling ini karena saya suka dengan alam bebas seperti Taman Safari dan melihat berbagai binatang dari berbagai propinsi. Dengan menaiki mobil, saya mengelilingi kebun binatang ke tempat-tempat binatang buas, ataupun yang lainnya. Setelah berkeliling. Saya mengunjungi pertunjukan sirkus gajah, singa, lumba-lumba, kuda nil dan yang lainnya. Pada pukul jam 12:00 siang, saya dan keluarga bermakan siang di area wisata Taman Safari dengan membawa bekal dari rumah serta selebihnya membeli makanan disana. Setelah selesai makan, saya melanjutkan lagi perjalanan saya dengan menaiki flying fox. Ketinggian flying fox ini cukup tinggi, untungnya saya tidak phobia terhadap ketinggian. Nah, ada sedikit sejarah tentang Taman Safari Indonesia ini, yaitu Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga berwawasan lingkungan yang berorientasi pada habitat satwa di alam bebas.

Taman Safari Indonesia terletak di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak. Taman ini berfungsi menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di ketinggian 900-1800 m di atas permukaan laut, serta mempunyai suhu rata-rata 16 - 24 derajat Celsius.
Keunikan tempat wisata ini dari kebun binatang lainnya di Indonesia adalah pengunjungnya bisa berkeliling ke berbagai tempat untuk bisa melihat dari dekat semua jenis binatang dengan memakai mobil pribadi ataupun naik bus yang sudah disediakan pihak pengelola Taman Safari. Pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan memberi makan hewan-hewan tersebut.
Taman Safari Indonesia dibangun pada tahun 1980 pada sebuah perkebunan teh yang sudah tidak produktif lagi seluas 50 hektare. Taman ini ditetapkan sebagai Obyek Wisata Nasional oleh Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada masa itu dan diresmikan menjadi Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia oleh Hasyrul Harahap, Menteri Kehutanan pada masa itu, pada tanggal 16 Maret 1990.
Kini, luas Taman Safari telah berkembang menjadi 168 hektare dan dilengkapi dengan berbagai sarana edukasi dan rekreasi serta mengadakan safari malam pada saat akhir pekan dan libur panjang.
Taman Safari Indonesia juga membuka tempat wisata di daerah lain yaitu Taman Safari Indonesia 2 terletak di lereng Gunung Arjuno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, serta Taman Safari Indonesia 3 di Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali dan Batang Dolphins Center di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Taman Safari memiliki sekitar 2500 koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru dunia termasuk satwa langka, seperti harimau benggala, jerapah, singa, orang utan, gajah, anoa, komodo dan lain sebagainya. Taman Safari Indonesia dilengkapi dengan berbagai fasilitas rekreasi dan atraksi seperti bus safari, danau buatan, sepeda air, kano, kolam renang dengan seluncur ombak, kereta api mini yang melintasi perkampungan ala Afrika, taman burung, baby zoo, kincir raksasa, gajah tunggang, komedi putar, pentas sirkus, area gocart, bom bom car, rumah setan, atraksi hewan, kesenian tradisional dan sulap di panggung terbuka.


Dan pada pukul 05:00 sore, saya kembali pulang kerumah dengan menggunakan mobil bersama keluarga. Sunguh menyenangkan perjalanan ini!




Surat Untuk Cinyo

Surat Untuk Cinyo, Cinyo, kamu datang dengan segala keluguanmu. Aku tak ingat kapan tepatnya kamu menghampiri rumahku. Yang kutahu hanyala...