Sabtu, 03 September 2016

Wonderful Night

Aku masih bisa merasakan aura dirimu yang hadir seperti kemarin. Bahkan tak hanya kemarin, disetiap waktu. Jujur, aku merindukanmu. Aku merindukan saat-saat dimana kau mengajakku keliling dunia untuk menikmati keindahan alam ini. Membuat rencana untuk menguasai dunia dan kita akan bersenang-senang bersama. Aku melihatmu didalam mimpi, mimpi yang membuat kita berpisah untuk sementara waktu, kau berjalan diatas pasir, menenggelamkan kaki tanpa alas, membiarkan angin menyentuh dirimu dan membuatmu merasa tenang. Itulah yang aku suka ketika bermimpi tentangmu.

Aku ingin kembali ke tempat dimana kita memulai semuanya, yaitu dimalam musim panas. Kau tahu, kita sudah benar. ya, aku yakin kita akan kembali ke San Fransisco dalam cahaya yang gemerlap.
Ingatkah ketika akhir pekan saat kita keluar dari kota ini? Mobil melaju santai, aku memelukmu hingga terlelap. Aroma parfume mu yang khas mengingatkanku akan jaket yang kau beri saat itu. Aku belum melupakannya,

Oh hey, aku melupakan sesuatu. Kau pernah mengajakku untuk menonton konsermu disana. Asal kau tahu, aku tak tahu harus berkata apa. Lidah ini kelu. Aku semakin bangga padamu, Calum. Tak hanya Calum, disana juga terdapat Ashton, Luke, dan Michael pastinya. Mereka adalah teman Calum yang ia kenalkan pada saat mengajakku ke San Fransisco.

Rasanya aku ingin cepat-cepat bertemu denganmu, Cal. Aku rindu. Sangat.

****
Y/n pun menyimpan curhatan yang ia ketik dilaptop. Rasanya aman bila ia menyimpannya disana, lagipula Calum tak akan mengetahui apapun yang y/n tulis karena ia menuliskannya disebuah laptop. Y/n memang tak pernah berkata banyak, tetapi ia mempunyai novel yang terdapat dipikirannya untuk Calum. Ia bisa menuliskan apa saja untuknya. Ia juga berbicara pada Calum bahwa jangan mencintainya karena ia seorang penulis, ia dapat mencintaimu dan menghancurkanmu tergantung imajinasinya. Ia dapat menulis apapun tentang dirimu. Namun, ia sedang merindukanmu, jadi ia tak akan menghancurkanmu.

Ia melangkahkan kaki dan berjalan menuju toko buku terdekat, tempat dimana ia dan Calum sering singgahi, menikmati teh hangat  disore hari sambil membaca buku itu mengasyikkan. Genre buku yang mereka sukai pun berbeda, tapi perbedaan genre bukan suatu masalah, bukan?

Ia menghirup secangkir teh dan meneguknya. Membiarkan kehangatan menjalari kerongkongannya yang kering karena belum minum sedari tadi.

PLUK 

Sebuah tangan menepuk bahu y/n ketika ia sedang meneguk teh. Y/n tak menengok karena ia tak suka membuang waktu nyamannya dengan orang yang tak ia kenal. Mungkin orng itu hanya iseng dan ingin mengerjainya.

"Hey, y/n. Berbalik lah dan lihat siapa yang berdiri dibelakangmu sekarang."

GLEK

Y/n termenung. Ia mengenali suara itu. Apakah itu..? Ah tak mungkin. Bagaimana bisa Calum menghampirinya saat sedang sibuk tour seperti sekarang ini. Ia mengabaikannya lagi.

"Y/n, seorang gadis yang menyukai sore hari sambil membaca buku, meminum teh ditempat ini dan bersantai ria, tempat ini selalu kau kunjungi kan bersama Calum?" Tanya lelaki iu.

DEG

Y/n semakin bingung. Akhirnya ia berbalik badan. Ia seperti mendapat deja vu. Seorang laki-laki yang senang sekali menyebutkan hal yang y/n sukai disaat y/n ragu karena takut salah orang. Ia langsung memeluk lelaki itu dengan erat. Ia sangat merindukannya dan terkejut ketika mendapati seseorang yang ia rindukan telah berdiri dihadapannya dan kini ia ada dipelukannya. Y/n langsung mengajaknya duduk bersama. Calum bercerita bahwa ia meluangkan waktunya hanya untuk bertemu dan menjemputmu kembali ke masa itu, San Fransisco.

Petang mulai datang, y/n membereskan dan mengepakkan pakaiannya ke koper. Ia bersiap-siap pergi bersama Calum. Deja vu, rasa itu terulang lagi. Ia merasakan hal yang tak bisa dirasakan. Ia tak mampu berkata-kata. Ia sangat merindukan Calum saat mereka jarang bertemu, bahkan untuk mengabari saja Calum tak sempat. Saat drama mulai datang, sedih memang disaat kau mencintai seseorang, orang itu sedang berkencan dengan gadis lain yang bukan dirimu. Calum bilang ia hanya berteman, tak lebih. Sampai kau hampir cutting karena kau sudah lelah dengan drama yang ada. Kau sempat tak mempercayai Calum, tapi ia bisa meyakinkan dan mencegahmu untuk cutting. Menyebalkan, bukan?

Ia cepat-cepat mengeyahkan pikiran itu, ia tak mau menghancurkan malam ini. Calum ada dihadapannya dan menjemputnya sekarang. Itu berarti Calum masih memilihnya dibanding gadis itu.
Mereka pergi dengan menggunakan mobil, perjalanan yang luar biasa. kau membuka jendela dan menengadahkan kepala ke arah luar, jalanan kosong. Jadi kau tak perlu khawatir akan tersambar kendaraan lain. angin sepoi-sepoi memainkan rambutmu yang terurai.

Delapan jam kemudian, mereka sampai di Fransisco. tak butuh berhari-hari untuk sampai kesana, tapi cukup lelah untuk terus duduk tanpa beristirahat sekalipun. Calum sudah menyediakan kamar sendiri untuk y/n. Mereka beristirahat sebentar. Sedangkan Ashton, Luke, dan Michael sudah bersiap-siap menyiapkan konser untuk nanti malam. Ketika kau keasyikan tidur sampai sore, kau akan merasa hari sangat cepat, padahal kau hanya tertidur dan itu akan mmbuat waku terasa cepat.

Sore pun datang, mentari mulai tenggelam di ufuk barat, cahayanya menyelinap lewat jendela kamar. Ia segera pergi ketempat mereka konser bersama Calum. Tempat itu sangatlah padat dan ramai. para fans sudah mengantri sejak siang tadi untuk menunggu arena konser dibuka. Calum dan ketiga temannya memasuki arena lebih dulu untuk pembukaan. Para fans bersorak ria, termasuk aku, y/n. Aku sangat terkesima melihat penampilannya, tak tahu mengapa aku sama sekali tak bisa berpaling memandanginya, kebetulan aku duduk diposisi paling depan, sehingga ia juga bisa melihatku dengan jelas. Pembukaan konser diawali dengan lagu kenangan kami, yaitu San Fransisco. kebetulan Calum yang mengawali lagunya dan menyanyikannya dengan merdu tanpa bass kesayangannya. mereka menyanyikannya dengan akustik. Hanya Michael yang memegang gitar dan mengiringi mereka bernyanyi. Sungguh malam yang indah yang pernah kulewati, walaupun sebelumnya aku sering mengunjungi konser mereka, tapi kali ini sungguh istimewa.

~ THE END~

Bayangkan kau ada disana dan melihat mereka dengan jelas hihi :D 
For video, cr : oa 5sos, youtube. 







Surat Untuk Cinyo

Surat Untuk Cinyo, Cinyo, kamu datang dengan segala keluguanmu. Aku tak ingat kapan tepatnya kamu menghampiri rumahku. Yang kutahu hanyala...