Senin, 16 November 2015

Close As Stranger

Hi guys, udah lama nih gua ga nulis lagi semenjak kuliah. Udah gitu gua juga belum dapet topik yang cocok buat cerpen baru. Jadi, malam ini gua mau repost cerpen gua yang berjudul "Close As Stranger" dari akun wattpad gua : emelsw (di follow ya haha).

Okee, silahkan di baca guys! ^^
....................................................................................

Grezzly PoV

Cuaca cukup cerah dan sangat mendukung untuk berangkat ke kampus. Aku tak lupa bersiap siap serta menjemput sahabat kesayangan ku, Calum. Sebenarnya aku sangat malas untuk berangkat ke kampus karena jadwal kelasku ditukar dengan kelas lain dan dengan sangat terpaksa aku memasuki jadwal belajar di kelas siang. Setelah sampai di rumahnya, aku langsung mengajaknya berangkat bersama - sama. Aku bergembira sekali karena aku termasuk mahasiswi baru di kampus itu dan kebetulan aku mempunyai sahabat yang akan tinggal satu kampus dengan ku itu. Apalagi, aku akan bertemu cowok yang katanya ganteng nan trendy di seantoro kampus. OMG, aku tak bisa membayangkannya.

*****

Setelah menempuh perjalanan panjang yang melelahkan dari rumahku sampai kampus, mengalami traffic jam yang lumayan crowded dan lebih parahnya aku dan Calum menaiki kendaraan bak terbuka karena kami tak punya banyak waktu untuk menaiki bus atau pun angkutan umum, alhasil kami kepanasan dan terkena traffic jam, argh sudahlah -_-

Kami pun memasuki gerbang kampus dan seketika kami memasuki lorong, Calum diteriaki oleh gadis - gadis yang mayoritas menyukai Calum. Jujur sebenarnya aku cemburu dengan keadaan seperti ini, tetapi Calum adalah sahabat terbaik ku sedari kecil. Aku hanya tak suka dengan tingkah para gadis yang terlalu berlebihan dengan Calum, yang aku khawatirkan adalah suatu saat mereka akan menyangka bahwa aku adalah gadisnya, padahal aku hanyalah sahabatnya. Untung nya, Calum hanya tersenyum dan seperti biasa, i can't stop staring at him when his smiling. But i still love him just as "best friend" yeah.

                                      *****
"Wow wow wow itu cowok ganteng nya berlebihann."

Aku berada di depan ruangan musik bergurau sendiri sambil terbengong - bengong melihat si cowok ganteng yang tiba - tiba lewat di hadapanku. Calum sendiri malah asyik memainkan bass nya dengan serius.

"OMG Cal itu ganteng banget ehh liat dong jangan cuekin gua, serius banget sih sama bass lo."

"Duh iya deh ada apaan sih emangnya, sampe lo teriak teriakan gak jelas gitu. Lo suka sama Luke Hemmings? Dia kapten basket disini sekaligus ketua ekskul music di kampus kita. Berkat kerjasama dia dan para member band nya, kampus kita banyak memenangkan lomba music." Ujar Calum sambil memperlihatkan wajah bosan.

"Seriuss Cal? Wuih hebat ya. Jadi namanya itu Luke Hemmings? Thank you udah ngasih tau namanya Cal."

"Wow, pria tampan dengan bola mata yang biru seakan memberikan ku keteduhan." Gumamku dalam hati.

"Udahh jangan diliatin terus ah nanti lo naksir dia loh." Calum tiba - tiba menyadarkanku dari lamunanku tentang Luke.

"Biarin aja sih, kan gua ini yang naksir." Aku langsung membuang muka ke arah luar ruangan. Tetapi, sahabatku ini tak kalah ganteng nya kok, aku saja sampai tak bisa menceritakan bagaimana aku bisa bersahabat dengannya.

"Nanti sore ikut gue ke studio ya Grez."

"Ngapain? Tumben lo ngajak gue ke studio musik." Aku bertanya pada Calum.

"Ga usah banyak nanya, nanti lo juga tau dengan sendirinya kok."

"Oke deh my baby honey Calum."

Calum hanya tersenyum padaku.

                             *****
"Hey guys! I'm coming with my pretty best friend."

Calum memasuki ruangan musiknya sambil merangkul ku seolah aku tak boleh jauh darinya. Namanya juga Calum, ia memang selalu begitu ketika ia mengajakku pergi. Para member band nya pun langsung mempersilahkan Calum untuk duduk dan... sebentar.

Aku melihat sesosok pria sedang memainkan gitarnya dengan serius, pria itu mirip seperti.. ah sudahlah, mungkin aku hanya memikirkannya. Tak mungkin ia berada disini. Aku memang belum mengetahui bahwa selama ini Calum mempunyai sebuah band, mungkin aku yang baru mengetahui nya karena aku memang baru pindah ke Sydney untuk bisa bertemu Calum. Tak lama, Calum memperkenalkan satu persatu personil band nya.

"Okay Grezzly. Aku akan memperkenalkan teman - teman band ku ini. Mungkin selama kau di Indonesia, kau tak pernah mendengar atau jarang mengetahui apa itu 5 Seconds Of Summer kan? Nah, ini dia personilnya. Maaf karena aku tak pernah memberitahumu bahwa aku punya band, itu karena aku sedang sibuk dengan jadwal tour ku akhir akhir ini."

"Yea Grezzly, i'm Ashton. Ashton Irwin. I'm a drummer in this band. But sometimes, i'm singing just a little bit in some songs." Ujar Ashton.

"I'm Michael Clifford. Same with Ashton, i'm singing in some songs but i'm a guitarist." Michael berbicara sambil tersipu malu.
"Yeah, you are so cute and... hey, how about you the boy with a lip piercing?" Aku bertanya pada pria itu tetapi ia hanya diam dan menatapku. Ia hanya berkata "I'm Luke Hemmings and i'm a lead vocal then i'm a guitarist."

Sontak, aku kaget mendengar ia berkata seperti itu. Aku seperti pernah melihat pria ini dan aku menyukainya. Sesaat, mata kami bertemu dan bertatapan. Mereka tak tahu bahwa aku dan Luke saling bertatapan dan kuharap, ini berlangsung dengan lama. Aku pun terpaksa mengeluarkan suara untuk memecahkan keheningan diantara aku dan Luke. Dan aku tahu jawabannya mengapa Calum mengajakku kesini.

"Okay all, i'm Grezzly Pevency. You can call me with "Grezz" or "Grezzly." And i'm Calum's pretty best friend." Oh my god, aku mengatakannya dengan malu - malu sehingga mereka meledekku dengan Calum dan ini membuat pipiku merona, oh tidak! Aku langsung melirik kearah Calum dengan malu malu.

"And for you Grezz, i think you already know me since we are a kid. So i don't have to introduce my self for you, right?" Calum mengatakannya padaku.

"Yeah i know you Cal, haha."

                                  *****
Aku dan Luke semakin dekat semenjak Calum mengajakku untuk bergabung dengan anggota band nya, dan Calum tidak keberatan jika sekarang Luke mengajakku pergi bersamanya. Calum benar - benar mengerti perasaanku. Dan Luke ternyata sangat menyayangiku. Walaupun kami baru mengenal satu sama lain, tetapi seperti ada chemistry diantara kita. Sampai suatu hari, ia mengajakku ke "Shark Island (pulau hiu)".

Dinamai Pulau Hiu (Shark Island) karena konon wilayah ini sangat berbahaya untuk diarungi Para Pelayar di abad ke-19. Hal ini dikarenakan pada jaman itu, landscape pulau ini bisa membuat arus ombak tinggi sehingga membuat hiu-hiu di kedalaman lautan tertarik untuk mengarungi wilayah ini. Tetapi sekarang sudah berubah ketika pulau kecil ini dijadikan sebagai lahan karantina hewan, rekreasi publik, dan sebagian sebagai tempat penyimpanan barang.

Dari sini pemandangannya sangat spektakuler, yaitu pelabuhan sydney lengkap dengan Sydney Harbour Bridge dan the Sydney Opera House. Pada siang hari, kapal-kapal berlayar mengarungi selat ini. Begitu tiba, pengunjung akan disambut pantai dengan pasirnya yang putih dan ombak yang tenang. Di dalam pulau ini disediakan tempat khusus piknik, lengkap dengan meja, kursi, dan gazebo yang diletakkan di bawah bayang-bayang pohon besar.

Disini jalannya cukup berbatu-batu, namun dikelilingi tanaman hijau yang sangat asri. Ada pula area yang ditumbuhi rumput hijau yang sangat luas, layaknya sebuah sabana kecil. Fasilitas umum disini lengkap, mulai dari toilet dan fresh water. Romantisnya, pengelola menawarkan paket pernikahan yang bisa menampung hingga 500 orang di pulau ini.
                                *****
Aku dan Luke semakin dekat semenjak Calum mengajakku untuk bergabung dengan anggota band nya, dan Calum tidak keberatan jika sekarang Luke mengajakku pergi bersamanya. Calum benar - benar mengerti perasaanku. Dan Luke ternyata sangat menyayangiku. Walaupun kami baru mengenal satu sama lain, tetapi seperti ada chemistry diantara kita. Sampai suatu hari, ia mengajakku ke "Shark Island (pulau hiu)".

Dinamai Pulau Hiu (Shark Island) karena konon wilayah ini sangat berbahaya untuk diarungi Para Pelayar di abad ke-19. Hal ini dikarenakan pada jaman itu, landscape pulau ini bisa membuat arus ombak tinggi sehingga membuat hiu-hiu di kedalaman lautan tertarik untuk mengarungi wilayah ini. Tetapi sekarang sudah berubah ketika pulau kecil ini dijadikan sebagai lahan karantina hewan, rekreasi publik, dan sebagian sebagai tempat penyimpanan barang.

Dari sini pemandangannya sangat spektakuler, yaitu pelabuhan sydney lengkap dengan Sydney Harbour Bridge dan the Sydney Opera House. Pada siang hari, kapal-kapal berlayar mengarungi selat ini. Begitu tiba, pengunjung akan disambut pantai dengan pasirnya yang putih dan ombak yang tenang. Di dalam pulau ini disediakan tempat khusus piknik, lengkap dengan meja, kursi, dan gazebo yang diletakkan di bawah bayang-bayang pohon besar.

Disini jalannya cukup berbatu-batu, namun dikelilingi tanaman hijau yang sangat asri. Ada pula area yang ditumbuhi rumput hijau yang sangat luas, layaknya sebuah sabana kecil. Fasilitas umum disini lengkap, mulai dari toilet dan fresh water. Romantisnya, pengelola menawarkan paket pernikahan yang bisa menampung hingga 500 orang di pulau ini.

                                  *****
Calum PoV

"Aku tak menyangka, Grezzly bisa secepat itu dekat dengan Luke.
Jujur, aku cemburu melihatnya berdua dengan Luke, tetapi aku bisa apa. Aku hanyalah sahabat Grezzly dan kami tak lebih dari sekedar itu. Tetapi aku merasa hatiku sakit ketika melihat mereka berdua. Aku harus bagaimana?" Calum bergumam dalam hati memikirkan Grezzly dan Luke.

"Hey Cal, what's up bro?" Ashton dan Michael bersamaan menegur Calum dan memasuki kamar Calum dengan tiba - tiba sehingga Calum terkaget - kaget.

"Astaga, Ash and Mike. Ngapain kalian disini? Kalian membuat ku kaget."

"Hey Cal, apa yang kau pikirkan hah? Si cewek imut yang kemarin kau bawa? Siapa namanya? Aku lupa." Ucap Ashton.

"Si gadis berambut ikal seperti Calum, bola mata gelap seperti Calum, dan imut seperti Calum, Grezzly namanya." Michael mengingat - ingat Greszzly dengan tatapan meledek sehingga berhasil membuat ku tertawa.

"Hahah bisa saja kau Mike. She's my best friend from Indonesia and we're best friend since we're a kid. So i know who she is."

"Yeah, we know that. And we know that you love her, right?" Ashton dan Michael berbicara bersamaan.

"How do you know?" Calum tersipu malu.

"Yeah, we know that because we can see from the way you staring at her, the way you call her, the way you hug her, you're really care all about her, and etc. Eyes can't lie Cal." Ashton dan Michael berusaha membuat Calum yakin.

"Okay okay, now i know that i love her. Thanks for make me realized."

                              *****
Grezzly Pov

"Cal, where are you?" ----tut tut tut----

Aku mencoba menghubungi Calum, tetapi sambungan malah terputus putus.

"Hello Cal? Can you hear me? I need ----tut tut tut-----

Sambungan terputus lagi.

"Ada apa dengan Calum? Dimana dia? Aku butuh dirinya sekarang. Aku ingin ia mendengarku bahwa aku resmi menjadi kekasih Luke setelah kami pergi berdua ke Pulau Hiu. Ia pasti sangat gembira dan terkaget - kaget karena aku bisa menjadi seorang "Luke's girlfriend", tapi dimana ia sekarang? Telpon dari ku saja tak di angkat olehnya."

Aku terus memikirkan Calum dalam hati. Tetapi, tiba - tiba aku merasa sesuatu telah terjadi olehnya. Perasaanku makin tak karuan. Mau tak mau, aku harus mendatangi rumahnya walaupun sekarang sudah jam 10:30 PM. Aku Langsung mengambil kunci mobil dan beralih kerumah Calum. 20 menit kemudian, aku sampai di depan rumahnya. Sepi. Sunyi. Seperti tak ada tanda kehidupan. Ada apa ini?

Ku ambil handphone ku dan langsung mencari kontaknya untuk menghubunginya tetapi tetap tak ada jawaban. "Calum, dimana kau berada." Isak ku dalam hati

                                ******
Ashton dan Michael sibuk mencari Calum ke tempat mereka biasa berkumpul dengan bandnya, semua tempat seperti bar, café, restaurant, studio, fun park, tak ada Calum dimana mana. Apakah Calum menghilang dari Sydney? Lantas kemana ia pergi. Ini benar benar aneh.

Luke dan Grezzly juga tak kalah sibuknya. Mereka bahkan sudah meminta mencarinya, tetapi nihil hasilnya. Grezzly menjadi sering menangis karena kehilangan sosok Calum. Hanya Luke yang bisa menenangkan hatinya. Luke sangat bijak dan ia tak mau Grezzly bersedih.

"Luke, kita mau mencari Calum kemana lagi? Aku sudah lelah mencarinya, seolah olah dia memang ingin mengilang dari ku. Padahal aku sedang tak ada masalah dengannya. Aku merindukannya Luke." Grezzly berkata sembari menangis di bahu Luke.

"Hush, don't say that babe. Aku yakin Calum dalam keadaan baik baik saja. Kau tahu, sebelum aku mengenalmu ia selalu bercerita tentang dirimu yang ternyata.. pada akhirnya aku mencintaimu." Luke berkata sambil tersenyum dan itu membuatku sedikit tenang.

******
Grezzly PoV

Luke memang benar benar baik. Pengertian sekali. Walaupun aku tahu itu membuatnya cemburu ketika aku terus menyebut nama Calum dibanding dirinya. Maafkan aku Luke, untuk saat ini aku merindukan Calum. But you are still the prince in my heart, Luke.
                                    *******
Luke PoV

Dering handphone ku berbunyi saat aku sedang tertidur lelap. Sengaja aku berlama lama mengangkat telpon ku itu, karena aku tahu, Grezzly tak mungkin menelponku tengah malam begini.

"Kring kringg."

Ya oke, aku akan mengangkat.

"Hello there?" Dengan suara mengantuk aku menjawab telpon.

"Oh hi Luke, remember me? I'm Aleisha."

Sontak, aku kaget dengan suara di seberang.

"Apa? Aleisha? Mau apa dia menelponku tengah malam begini. Ku kira ia tak akan mencari ku setelah kejadian itu terjadi." Gumam ku dalam hati.

"Hello Luke, are you there? I really miss you babe." Dengan manjanya ia memanggil namaku. Ugh aku sangat membenci dirinya.

"Ada apa kau menelpon ku tengah malam? Aku sangat mengantuk dan mari kita akhiri pembicaraan in---" Belum sempat aku menyelesaikan omonganku, Aleisha langsung memotong pembicaraanku.

"Wait Luke. Bisakah kau mendengarku sebentar? Oke aku mengerti aku salah. Tetapi setelah hubungan kita berakhir dan aku beralih kepada Michael, itu hanya untuk pelampiasan. Dan aku terpaksa menembak Michael karena aku iri padamu Luke. Kau mendapatkan gadis yang begitu cantik dan sayang padamu. Tetapi aku? Ayolah Luke, kembali padaku. Aku masih menyayangimu."

"Ugh, lagi lagi aku benci dengan gadis ini. Mau apa dia? Ia sudah membuat ku kecewa dengan memutuskan hubungan ini disaat aku sedang begitu sayang kepadanya, tetapi ia mengakhirinya begitu saja dan lebih parahnya, ia menembak sahabatku sendiri, Michael. Dan itu membuatku sakit. Sakit sekali melihat orang yang ku sayang melukai ku begitu saja mengakhirinya, setelah hubungan ini berakhir, ia menjelaskan bahwa ia sebenarnya menyayangi Michael semenjak Michael masuk kedalam anggota band ku. Apa apaan itu. Dan sekarang ia memintaku kembali padanya? Tak akan."

"Hey Luke, jawab. Mengapa kau terdiam? Apa kau masih memikirkan ku?" Mendengar Aleisha berbicara saja sudah membuatku muak dengannya.

"Aku tak akan kembali padamu. You hurt me, you broke my heart, you try to cheating on me, and also you wanna destroy me and my girlfriend now? Oh damn. I hate you."

"But Luke, please hear me now. I still love you Luke. I miss you."

"Please, don't call me again. You don't know what i feel. It's such a knife that stab my heart. Really hurt. You don't know what i feel. Listen to me, don't call me again." Aku langsung mematikan telpon ku itu dari gadis itu. Ia tak mengeri akan apa yang kurasakan. Melihat Grezzly sedih itu sudah membuatku terpuruk. Aku harap, aku tak akan bertemu Aleisha lagi, aku tak mau Grezzly makin sedih.

                               ******
Grezzly PoV

Sinar mentari pagi menerobos jendela kamarku. Dengan malas, aku bangun dari tempat tidur dan mencoba untuk menghubungi Calum.

Nihil. Tetap tak ada jawaban darinya. Ia benar benar membuatku khawatir. Aku ke Sydney hanya untuk menemuinya dan untuk melanjutkan study ku disini, tetapi Calum malah menghilang entah kemana, sudah sebulan tak ada kabar darinya. Seolah diantara kami sudah seperti orang yang tak saling kenal.

Akhirnya aku membuka jejaring sosialku, path. Aku ingin mengepost lagu "Close As Stranger". Baru beberapa detik aku mengepost, seseorang telah menyukai post ku, dan aku kaget siapa yang telah like post-an ku itu. Ia masih ada. Dan ia masih ingat dengan diriku. Lantas mengapa ia pergi meninggalkanku tanpa bilang sepatah katapun? Aku langsung membuka path talk untuk chatting dengannya dan aku memulai chat terlehih dahulu.

"Cal?"

"Is it you?"

"This is real account of Calum Hood? Oh my god, i miss you so much Cal. I miss you everyday, everytime."

Lalu, tak ada balasan.

Seriously, ia membuatku kesal. Mengapa ia tak membalas pesan dariku? Sedangkan ia barusan telah like post-an ku.

*****
Calum PoV

"Maafkan aku jika aku menghilang begitu saja dari mu Grezz. Aku hanya tak mau kau tahu tentang perasaanku. Aku tak pernah bermaksud untuk membuat mu kesal, tetapi aku terpaksa melakukan ini. Berat rasanya untuk menjauh darimu, i miss you so much. Aku bilang, aku baik baik saja. Tetapi nyatanya aku tak baik baik saja. Aku juga merasakan sedih. Bila kau butuh diriku, kau bisa menghubungiku. Tapi itu tak mungkin, karena kau tak tahu dimana aku berada sekarang. You're everything to me. Tetapi, sayangnya kau sudah mempunyai Luke. Aku harap, Luke bisa menjagamu seperti aku menjagamu Grezz. Kau tahu, tiap malam aku selalu menyanyikanmu sebuah lagu diiringi dengan gitarku dibawah sinar rembulan dan diterangi bintang bintang yang cantik. Malam ku tak pernah gelap. Kau tahu? Karena malamku selalu ditemani dengan wajahmu yang terus membayangiku. Kau tahu, aku selalu memikirkanmu. Aku tak bisa tanpamu sobat. Kau bisa simpan semua kenangan kita Grezz, ingat. Aku tak pernah pergi darimu. Aku mengerti, aku salah telah mencintai sahabatku sendiri, dan aku mengerti terkadang cinta tak harus memiliki satu sama lain. Maafkan aku Grezz ku. Maaf jika kita ibarat orang yang tak saling kenal sekarang. I wish i was beside you now."

Much Love From Me,
Calum Hood.

Aku menangis begitu menulis sepucuk surat untuk Grezzly. Ku harap ia dalam keadaan baik baik saja.

                                   ********
Grezzly PoV

"Oh, everyday
You feel a little bit further away
And I don't know what to say

Are we wasting time,
Talking on a broken line?
Telling you I haven't seen your face in ages
I feel like we're as close as strangers
Won't give up
Even though it hurts so much
Every night I'm losing you in a thousand faces
Now it feels we're as close as strangers"

******

"Entah kenapa, tiap aku menyenandungkan lagu "Close As Stranger" karya dia dan grup band nya, aku semakin berpikir bahwa lama kelamaan aku dan Calum seperti sedekat orang yang tak saling kenal. Andai saja ia mengetahui perasaanku. Semakin tak karuan ketika aku melihat Luke dengan seorang gadis ketika aku pergi keluar sebentar sewaktu itu. Luke membuatku down seketika. Loving can hurt sometimes. I falling for your eyes, but they don't know me yet, Cal." Gumam ku dalam hati.

******

Aku kembali ke kampus seperti biasa, tanpa Calum. Hanya Luke seperti biasa yang selalu terlihat mempesona. Biarkan aku menyimpan rasa kecewa ku untuk Luke sendirian tanpa ia mengetahuinya, sesekali ia bertanya. "Mengapa kau terdiam ketika aku bertanya tentangmu Grezz? Aku kekasihmu." Luke berkata, dan aku hanya diam. Pernah sesekali aku memberontak ketika aku tak sengaja melihat Luke berjalan dengan seorang gadis. Aku tak tahu namanya, tetapi gadis itu seolah ingin membuatku jealous. Aku ingin bercerita kepada Calum tetapi apalah daya. Jarak yang memisahkan kita.

Semakin hari, keadaan kampus semakin tak wajar. Seperti semua orang sudah tahu bahwa Luke are cheating on me. Tetapi ia tak selingkuh dariku. Dan pasti gadis itulah yang menyebarkan gosip tak karuan tentangku. Pernah suatu hari aku melakukan hal gila, aku merasakan pusing yang amat sangat dan aku ingin meminum banyak obat tetapi Luke menahanku untuk berbuat hal itu. Luke bilang ia tak cinta dengan gadis yg bernama Aleisha itu. Tetapi aku sakit ketika melihat mereka berjalan bersama. Luke hanya berkata bahwa ia terpaksa melakukan itu dan ia berani membuktikan kalau ia memang lebih menyayangiku dibanding Aleisha. Oke, aku akhirnya percaya padanya. Dan Luke pun memelukku dengan erat seperti tak mau kehilanganku.

                                ******
Aleisha tak berhenti menerorku sampai disitu. Ia terus membicarakanku kepada para mahasiswa di kampus. Apa salahku padanya? Apa ia cemburu padaku karena aku berpacaran dengan Luke? Hey, Aleisha sudah menjadi mantannya. Dan ia tak berhak melarang Luke untuk berpacaran dengan siapapun. Oh god, aku merindukan Calum. Sekali lagi, aku merindukan Calum. Aku merindukan tawa nya, aku merindukan suaranya, aku merindukan cara ia memelukku. Hangat rasanya. Kurasa, aku tak bisa melepas Calum walaupun Luke sudah menjadi kekasihku.

******

Mungkin aku memang sudah gila. Bahkan aku menyangka bahwa Calum sudah tak ada. Gila. Aku berlari ke roof top kampus dan bersiap - siap untuk melompat. Aku tak tahan dengan ulah Aleisha dan aku merindukan Calum. Aku pun memejamkan mata, Angin berhembus kencang memainkan rambutku yang tergerai seakan menuntut ku untuk melompat sekarang juga, satu dari kedua kaki ku sudah melayang ke udara, dan....

Seseorang memelukku dari belakang. Ia melarang ku untuk melompat. Ada urusan apa ia melarangku untuk melompat. Luke tak mungkin menyelamatkanku karena ia sedang ada urusan dengan acara rapat ketua dari masing - masing ekskul. Orang ini masih saja memelukku dan aku mencoba melepaskan, tetapi terlalu sulit untuk melepaskannya.

"Grezzly, aku menyanyangimu. Tolong jangan lakukan hal gila! Please. Aku ingin kau hidup. Aku tak ingin kau mati dengan cara yang tragis seperti ini. Kau mengerti?!" Aku menyayangimu Grezz."

Aku lalu melihat wajah menyebut namaku. Aku kaget setengah mati. Calum ada disini. Sejak kapan? Kapan ia kembali ke Sydney dan mulai berkuliah? Ia benar benar misterius. Sangat sangat misterius.

"Ca-- Cal?" Aku memanggil namanya dengan terbata bata.

"I-- Iya, Grezz. Aku disini. Aku dihadapan mu sekarang." Calum berlinang air mata.

Mataku mulai berkaca kaca dan mulai berlinang air mata. Calum kembali. Ia baik baik saja.

"Cal?"

"Grezz?" Calum menjawabku.

"Kau, sudah kembali? Kau kemana saja? Aku tak bisa tanpamu Cal. Kau tahu itu."

"Maafkan aku Grezz, ceritanya panjang."

"Kau bisa cerita padaku jika kau ada masalah Cal."

"Ya aku tahu, aku akan memberikanmu sesuatu nanti."

"Apa itu?"

"Aku akan memberinya lewat Luke."

"What? Jangan. Kau gila. Nanti dia cemburu."

"Tidak, ia tak akan cemburu. Ia sudah mengenalku sejak lama. Dan ia sudah membiarkan hal ini terjadi. Uhm.. kau masih menyayangiku, bukan?"

"Kenapa kau masih bertanya? Kau pun sudah tau jawabannya."

"Hahaha ternyata kau masih sama seperti dulu. Oke, jangan pernah bertinhkah gila seperti ini lagi ya, my prettiest girl i've ever seen."

Wow, Calum menyebutku bukan lagi dengan "my pretty best friend". Tetapi "my prettiest girl i've ever seen.

                                  ******
Aku bercerita kepada Ashton, Michael, dan Luke bahwa Calum sudah kembali. Ia hanya pergi sebentar, aku yakin ia akan kembali padaku karena kami memang tak terpisahkan.

********

Sesuai janji Calum sewaktu itu, ia ternyata mengirimi ku sebuah surat. Yang isinya

I was made to keep your body warm
But I'm cold as the wind blows
So hold me in your arms
'Cause I'll be by your side wherever you fall
In the dead of night whenever you call
And please don't fight these hands that are holding you
My hands are holding you

Look at these hands at my side
They swallowed the grave on that night
When I drank the world's sin
So I could carry you in
And give you life
I want to give you life

And I'll be by your side wherever you fall
In the dead of night whenever you call
And please don't fight these hands that are holding you
My hands are holding you

'Cause I, I love you
I want you to know
That I, yeah I'll love you
I'll never let you go, no, no

*Ed Sheeran - Kiss Me
 Tenth Avenue North - By Your Side*

Surat Untuk Cinyo

Surat Untuk Cinyo, Cinyo, kamu datang dengan segala keluguanmu. Aku tak ingat kapan tepatnya kamu menghampiri rumahku. Yang kutahu hanyala...