Sabtu, 22 Desember 2018

Ibu

Jika berbicara perihal ibu memang tiada yang bisa menandingi. Kasih sayangnya adalah jiwaku, di mana setiap belaiannya terdapat kebahagiaan yang selalu kudapatkan setiap saat. Ia selalu mengecupku dengan lembut tiap akan berangkat kerja bersama ayah. Seakan aku bagai mendapat energi positif tiap kali ia mengecup dahiku dengan kasih sayang. Ia adalah pelita dalam hidupku, ia malaikatku dan ia adalah napasku.

Aku tahu, ia sangat mencintaiku lebih dari segalanya. Melebihi ia mencintai dirinya sendiri. Ia rela melakukan apa pun asal aku bahagia. Ia rela melakukan semuanya bahkan apa yang tak sanggup untuk kuberikan padanya. Mungkin, jika dunia kuberikan kepadanya, itu tidak akan cukup untuk membalas jasa budi dan segala pengorbanan yang telah dilakukan hanya untukku.

Aku mengenalnya, ia adalah sosok tegar, kuat, dan ramah. Ia mengajarkanku untuk tersenyum kepada siapa saja agar tidak terkesan angkuh katanya. Ia juga mengajariku apa arti kehidupan yang sebenarnya dan tak henti-hentinya ia mendorongku untuk selalu menjadi orang yang kuat menjalani kehidupan yang terkadang tak adil dan suka mengecam tiap sanubari yang sedang lemah jiwanya sepertiku. Ia tak pernah memaksaku untuk menjadi orang yang sempurna, ia hanya mau aku dipandang baik dan dihargai oleh orang di sekitar. Ia mengajarkanku untuk menjadi dirimu sendiri, bukan untuk menjadi diri orang lain.

Beberapa hal yang aku ingin ucapkan padanya, aku ingin meminta maaf. Maafkan aku bila sering membuatmu marah, sedih, bahkan kecewa pada waktu yang bersamaan. Maafkan aku bila seringkali terlontar beberapa patah kata yang membuatmu sedih. Maaf bila terkadang aku tidak mematuhimu. Maafkan aku juga yang terkadang selalu menunda-nunda waktu jika kau memintaku untuk melakukan sesuatu. Aku hanya bisa meminta maaf jika terkadang malaikat kecilmu ini hanya merepotkanmu.

Sulit bagiku untuk mengatakan hal ini padanya, tetapi jauh dari lubuk hati yang paling dalam, aku sangat menyayangimu, ibu. Aku mencintaimu dan aku berjanji bahwa suatu saat nanti, akan kubalas semua jasa berharga yang pernah kau lakukan untukku. Kau pasti akan bangga padaku.

#30DWC #30DWCJilid16 #Day14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Cinyo

Surat Untuk Cinyo, Cinyo, kamu datang dengan segala keluguanmu. Aku tak ingat kapan tepatnya kamu menghampiri rumahku. Yang kutahu hanyala...