Aku suka berkelana, ke mana pun itu. Menurutku, berkelana mengitari suatu tempat yang belum pernah kita kunjungi itu mengasyikkan. Belum lagi, kita akan menemui orang baru. Kita bisa berkenalan, menambah dan membangun ruang lingkup pertemanan, dari mereka kita bisa mengetahui banyak hal melalui kisah yang diceritakannya. Berkelana juga membuatku merasa lega. Aku adalah orang yang seringkali merasa penat akan kehidupan. Sesekali, kau juga butuh rehat. Mengistirahatkan pikiranmu pada seribu beban yang ada di benak. Caranya, lakukanlah apa yang kau sukai. Misalnya, dengan menyesap kopi atau cokelat panas di pagi hari maupun di malam hari sembari menuliskan sebuah cerita. Kau juga bisa riset dengan bepergian ke luar. Tak perlu jauh-jauh, pergi ke sebuah cafe terdekat pun juga membantumu untuk mencari ide yang dibutuhkan.
Seperti halnya yang aku lakukan sekarang
ini. Aku sedang berada di sebuah jembatan di kota Delft. Duduk riang di kursi
bersama laptop yang kupangku serta ukulele yang biasa kumainkan. Biasanya kalau
kepenatan mulai datang, tempat ini akan kujadikan pelarian untuk menyegarkan
pikiran dari segalanya. Sudah sebulan aku menetap di sini, di propinsi di Zuidholland yang terletak tak jauh dari kota Den Haag, Belanda. Pasti kau bingung, mengapa aku pergi jauh sekali
hanya untuk mencari secuil inspirasi? Buang-buang uang saja. Sebenarnya, aku
tak perlu menjawabnya karena aku sudah menjelaskannya sebelum masuk ke point.
Aku suka menyendiri. Lagipula, aku sedang melarikan diri dari kenyataan
walaupun kutahu itu tak akan membantu. Aku juga memutuskan untuk menimba ilmu
di kota ini agar pelarianku tidak sia-sia begitu saja.
Namaku Nadeen Almira,
sebut saja Nad atau Nadeen. Hari ini aku telah sampai
pada sebuah rasa yang benar-benar membuatku bingung. Seringkali aku melihat
pria itu. Pria yang selalu berada di depan kelasku ketika pelajaran usai.
Entah, aku tak tahu. Mungkin itu hanya kebetulan. Mungkin saja, spot itu memang
menjadi tempat favoritnya sejak lama. Ia juga selalu membawa kamera dan buku jurnal catatan ke mana pun itu. Kudengar,
ia juga seorang fotografer yang handal di universitasku. Ia seringkali memenangkan
perlombaan fotografi yang membuat nama baik kampusku menjadi lebih dikenal. Ah,
mengapa aku jadi tahu banyak tentangnya. Sudahlah, nanti aku malah jatuh hati
padanya. Lagipula, ia hanya orang
asing dan aku sama sekali tak-tahu menahu tentang dirinya. Aku adalah anak baru
di sini, jadi aku tidak berani bertindak macam-macam seperti ingin sekali
mencampuri urusan orang lain. Tidak, aku tidak seperti itu. Lebih baik kufokuskan dulu pada cerita yang akan kutulis. Semoga
saja, pria itu tidak masuk ke dalam ceritaku, tapi siapa yang tahu sih.. kita tidak akan pernah tahu kepada siapa kita akan jatuh hati. Bisa saja
dengan lancang, esok kau akan mencintai temanmu sendiri bahkan kau mencintai
orang asing yang baru saja kau kenal. Kita tidak pernah tahu.
#30DWC #30DWCJilid16 #Day2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar