Rabu, 02 Januari 2019

Tentang Rasa

Orang-orang ramai berbolak-balik sepanjang lorong gedung rumah sakit. Ada yang berlari-lari karena keadaan yang genting, ada yang mengantre mengambil resep obat, ada yang bersenda-gurau, dan ada pula yang melamun sepertiku walaupun tatapanku menghadap tv yang sedang kutonton di luar ruang praktek dokter. Di sini aku tidak sendiri. Aku ditemani ia yang selalu menemaniku tanpa kupinta. Keras kepala sekali dia. Kuyakin kau akan sebal bila bertemu dengannya. Namun, dengan tingkahnya yang seperti itu ia sedikit mengisi ruang di hatiku dan menempati celah yang sudah lama kosong. Aku mengambil uang dari dompet untuk sekadar membeli air mineral. Tiba-tiba, ia menggapai jemariku.

"Mau ngapain?"

"Beli air mineral."

"Sudah, jangan, ya. Kamu duduk aja di sini. Biar aku yang beli."

Ia mengusap kepalaku dengan lembut. Aku terdiam beberapa saat. Tingkahnya membuatku melamun pada hal yang abstrak tidak bisa kupecahkan. Aku memang belum sepenuhnya membuka hati untuk dirinya. Aku belum siap untuk dikecewakan. Aku hanya ingin sendiri dulu sampai waktu datang untuk memberikan yang terbaik. Kemudian, ia datang ketika kondisiku benar-benar dalam keadaan baik. Apa iya aku sudah mulai menaruh hati padanya? Tetapi tak mungkin secepat ini. Mungkin ia hanya sedang berbaik hati padaku. Aku tidak boleh menaruh harap sedikitpun. Tetapi, apa kau tidak curiga bila ia terus-menerus ada di sisimu—di sampingmu tanpa kau pinta?

Ia berjalan ke arahku seusai membeli air mineral. Kutatap netranya yang teduh dan ia tersenyum simpul padaku. Rasa ini memang terbilang aneh. Terkadang manis, terkadang pahit, terkadang asing. Coba jelaskan, rasa apa yang sedsng tertera di hatiku? Aku memang tidak tahu apa yang ada di pikirannya, semoga saja Tuhan selalu melindungi orang baik seperti dirinya. Karena aku tidak mau ia terjebak pada ruang sedu yang ada pada diriku.

#30DWC #30DWCJilid16 #Day24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Cinyo

Surat Untuk Cinyo, Cinyo, kamu datang dengan segala keluguanmu. Aku tak ingat kapan tepatnya kamu menghampiri rumahku. Yang kutahu hanyala...