Selasa, 08 Januari 2019

Sweety Dinner

"Selamat datang nona cantik, silakan duduk." Aku mengambil alih kursi dan duduk di hadapannya, Calum menyapa kala diriku tiba di restoran. Ia berada di meja makan yang sudah dipesannya sejam tadi. Aku tersipu malu. Mengapa ia hobi sekali memujiku?

"Jangan me—" Ia memotong pembicaraanku begitu saja.

"Jangan terus-menerus memujiku, Cal." Ia menatapku, "itu kan yang kamu mau bilang tadi? Lantas, kalo aku senang memujimu, emang kenapa?"

"Gak apa-apa. Kalo aku merasa spesial jika berada di dekatmu, aku salah gak?"

"Gak salah dong, kan kamu pacarku."

"Tapi aku kayak ngerasa gak pan—"

"Aku sayang kamu."

"Ih, dengerin dulu. Ya, aku ini kan tadinya orang asing dan gak lama kemudian, semesta mempersatukan kita, aku bu—"

"Jasmine, please. Jangan rusak momen ini. Ini momen sakral, jarang terjadi. Kita jarang ketemu, kita bisa ketemu itu dalam jangka tiga tahun sekali. Jadi, please. Nikmati momen ini ya, I love you."

"I don't love you."

"I know you always love me, don't ever leave me, okay?"

"Okay."

"Maybe 'okay' will be our always, kalo katanya si Augustus di The Fault in Our Stars."

Aku tertawa mendengarnya, "okay."
Lalu kuabadikan dirinya dalam sebuah potret yang mengagumkan.

You are always be the most important thing in my life, Cal.

#30DWC #30DWCJilid16 #Day30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Cinyo

Surat Untuk Cinyo, Cinyo, kamu datang dengan segala keluguanmu. Aku tak ingat kapan tepatnya kamu menghampiri rumahku. Yang kutahu hanyala...