Jumat, 22 Juli 2016

The Story Of Us

Backsound :
Bring Me The Horizon - Drown
5SOS -Everything I Didn't Say
Taylor Swift - Teardrops On My Guitar

****
It comes in waves, I close my eyes
Hold my breath and let it bury me
I'm not OK and it's not all right
Won't you drag the lake and bring me home again

Aku tak mengerti apa yang kurasa. Seperti terkena kutukan, ia berharap aku jatuh dalam kegelapan, kesendirian, dan tak ada orang disini. Perlahan lubang yang terdapat di jiwaku kian mendalam dan aku tak tahan lagi dengan keheningan ini, dengan kekosongan ini, dengan keadaan ini. Kesendirian ini sungguh menghantuiku dan beban kian menumpuk sehingga aku tak tahu harus berbuat apa.

Cutting merupakan kebiasaanku jika frustasi mulai datang. Aku terbiasa memasuki rumah sakit, lagi dan lagi. Orang tuaku hanya menangis jika aku melakukannya. Mereka tak bisa menghentikanku karena ia tak tahu bagaimana jadi diriku yang lelah ini. Aku mempunyai teman, bisa dihitung pakai jari. Aku tak mempunyai banyak teman karena keanehanku. Entah, aku ini tak terlihat. Jadi wajar saja jika aku begini. Frustasi, depresi.

****

"Y/n, stop! Stop menyakiti dirimu! Kau gila! Apa yang kau pikirkan, huh?! Please dengarkan aku!" Calum berteriak saat tanganku mulai berlumuran darah. Ia terus mengguncang tubuhku agar aku tersadar, tapi percuma. Aku sudah ada dibawah alam sadarku, dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap.

Aku ada disana hari itu. Ya, dirumah sakit. Sebenarnya aku benci untuk berada ditempat ini, tapi keadaanku yang semakin menggila yang membawaku kembali kesini. Terbangun dengan infus, beberapa perban di lengan dan kepalaku. Ada Calum disana, disamping ranjang tempat tidurku, terduduk dengan wajah terbenam ke kasur, Tak lama, Luke memasuki kamar bersama Ashton dan Michael. Mereka meneriakiku dengan semangat karena aku sudah siuman. Mereka juga mengguncang tubuh Calum agar terbangun dari tidurnya.

"Calum!" Teriak Luke.

"Hey, Bro. Y/n sudah siuman." Ujar Ashton.

"Calum jelek, Calum gendut, Calum gembul, Calum.." Michael memotong pembicaraannya sembari memukul Calum dengan gemas.

"Stop it, Mike! Tak lucu. Apa yang kalian bicarakan?" Sontak, mata Calum menatap y/n dengan senang. "Y/n?? Kau sudah sadar? Omg syukurlah, aku sangat senang kau siuman y/n." Calum memeluk y/n dengan rindu.

"Tak usah memelukku, Cal." Y/n menepis lengan Calum dengan kasar.

"Y/n? Mengapa? Ada apa denganmu? Mengapa kau seperti orang yang benci sekali terhadapku?" Ujar Calum lemas dihadapan Y/n.

"Asal kau tahu y/n, aku panik ketika kau berusaha untuk self harm atau cutting seperti itu. Aku takut terjadi apa-apa denganmu y/n. Bahkan aku yang membawamu kerumah sakit." Calum melanjutkan pembicaraannya.

"Dengar, aku memang sudah sakit, Cal. Tak usah kasihani aku." Y/n kembali berbaring dan menutupi wajahnya dengan selimut. Ketiga teman Calum ikut terheran-heran dengan sikap y/n.

"Sudahlah, Cal. Mungkin y/n sedang tak mau diganggu. Lebih baik kita keluar sebentar." Michael merangkul pundak Calum.

Lalu Calum menuruti perintah Michael.

****

"Aku tak mengerti mengapa y/n berubah drastis padaku. Kami tak sedang bertengkar, kami tak sedang dalam masalah, lalu mengapa y/n acuh tak acuh padaku? Apa salahku terhadapnya? Apa aku terlalu cuek? Apa aku tak pernah memperhatikannya ketika ia dalam masalah? Apa semua ini ada sangkut pautnya dengan Nia? Ah aku tak mengerti. Mudah-mudahan ini tak ada sangkut pautnya dengan Nia. Lagipula aku dan Nia hanya sekedar jalan-jalan saat itu." Celetuk Calum dalam hati ketika ia memainkan gitar bassnya untuk konser malam ini. Konser ini adalah pertama kalinya yang mereka adakan di Bridgestone Arena yang berada di wilayah Nashville, TN, US. Calum sangat nervous sebenarnya. Ia sering lupa lirik ketika y/n menonton konser mereka dan berada di posisi paling dekat dengan panggung, itu membuat Calum tak bisa berkutik. Beruntungnya ia hanya lupa lirik dan tak ikut-ikutan lupa akan kuci gitar bassnya.

"Hey Calum. mau minum malam ini?" Tanya Luke dengan semangat. Calum hanya menggelengkan kepala tanda tak menyetujuinya.

"Mengapa Cal? Biasanya kau tertarik." Luke bertanya lagi.

"Tidak untuk malam ini, Luke. Aku pusing memikirkan y/n."

"Tak usah ambil pusing. Sudah ada Nia kan sekarang?"

"Jangan berbicara tentangnya atau kau akan kutendang dari sini. Aku sedang ingin latihan dengan bass ku, Luke."

"Okay, tenang bos. Aku akan pergi."


****

Y/n sedari tadi berdiri memandang Calum tanpa kedip, seakan ia sudah jatuh cinta dengan pesona yang dibuat oleh Calum. Ia tak pernah membuat dirinya disukai orang lain dan mereka akan terpesona padanya, tak pernah. Calum hanya memiliki tawa dan senyuman yang khas yang tak dimiliki siapapun. Bahkan ia terlihat sangat hot ketika ia merokok. ( he's so tall and handsome as hell, he's so bad but he does it so well) Jadi, itu sebabnya mengapa banyak para wanita mendambakannya walaupun Luke, Ashton, dan Michael juga tak kalah tampannya dengan Calum.

Sesaat Calum mendapati y/n tengah menatapnya. Y/n langsung cepat berpaling walaupun ia masih kesal dengannya.

"Y/n? Mengapa setiap aku menatapmu, kau tak pernah membalas tatapanku? Sedangkan aku tak apa jika kau menatapku tanpa sepengetahuanku y/n."

Y/n terdiam.

"Mengapa kau diam y/n?"

"Apa itu membutuhkan suatu jawaban Calum? Apa kau menginginkan sekali aku menjawab pertanyaanmu? Kurasa tak perlu."

"Mengapa y/n?"

"Karena aku membencimu."

Keduanya terdiam. Keheningan merasuki ruangan dan diri mereka. Satupun tak ada yang berani berbicara.

"Ya sudah kalau itu mau mu, aku rela, y/n." Calum kembali menunduk. Y/n berlari sekencang-kencangnya. Menyesali mengapa ia berkata begitu pada Calum.

****

Konser pun dimulai, ribuan bahkan jutaan penonton berteriak histeris saat mereka memainkan intro dari lagu Everything I Didn't Say.


Wait, don't tell me
Heaven is a place on earth
I wish I could rewind all the times that I didn't
Show you what you're really worth
The way that you held me
I wish that I'd put you first
I was wrong I admit, numb from your kiss
While you were slipping through my fingertips

Taking every breath away
With all of the mistakes I've made
From all the letters that I've saved
This is everything I didn't say
I wish I could've made you stay
And I'm the only one to blame
I know that it's a little too late

This is everything I didn't say

Alunan lagu diawali oleh Calum bersama gitar bassnya kemudian diikuti Luke dan Michael di part selanjutnya. Mereka membawakannya dengan hikmat. Seandainya y/n ada disana dan bukan Nia yang menggantikan posisi y/n saat mereka konser. Tak lupa, Arzaylea juga ikut dalam konser mereka. Tapi Nia tak bertegur sapa dengan Arzaylea. mungkin mereka tak mengenali satu sama lain. Lagi dan lagi, Calum lupa lirik ditengah alunan musik yang bergeming, ia tetap melanjutkannya walaupun ia bernyanyi "nananana" dengan ria.

Luke bahagia karena Arzay menontonnya, sedangkan tidak dengan Calum.

****

Kondisi y/n sudah lebih baik dari sebelumnya. Ia berada di luar cafe sambil meneguk secangkir kopi hangat melihat-lihat mobil yang melaju kencang dipinggir jalan. Ia juga sempat mengabari Calum bahwa ia sudah stabil dan menegur Calum dengan sebaik mungkin agar menjaga pertemanan mereka. Ia tak mau calum tersinggung untuk kesekian kalinya. Y/n hanya berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya dan memulai pertemanan lagi. 

Pada hari itu, Calum bercerita tentang Nia kepada y/n. Calum memandang y/n tetapi y/n memasang senyum palsu dihadapannya. Dan Calum tak menyadari itu. Y/n berani bertaruh, Nia pasti sangat cantik sehingga membuat Calum terpikat. Nia pasti punya segalanya yang tak y/n miliki. Calum berbicara pada y/n. Ia tertawa karena Calum lucu sekali. Namun y/n tak melihat orang lain saat Calum disisinya. Calum bilang, dia mabuk kepayang karena Nia dan akhirnya ia menyadarinya. Apakah Calum tahu apa yang y/n pikirkan tiap malam? Bahkan y/n pernah menelpon Calum hanya sekedar menyanyikan Teardrops On My Guitar dari Taylor Swift. Calum hanya bertanya siapa lelaki yang kau sukai? Luke, Mike atau Ashton? Tanya Calum sambil tertawa. Y/n hanya tersenyum dan menjawab, "Dia tak akan pernah menyadarinya, Cal. So, how can i try to be better? Nobody ever lets me in, i can still see you. This ain't the best view. On the outside looking in." 

Hari silih berganti, Luke menyadarkan Calum bahwa lelaki yang y/n sukai adalah Calum. Tapi terlambat, y/n sudah tak tertarik untuk menyukainya. Itu mengapa Calum resah disetiap konser karena tak ada y/n disana melainkan Nia.

Calum menyalakan mesin mobil dan melaju kencang ke arah rumah y/n bersama ketiga temannya. Ia tak peduli apa yang akan terjadi, yang i pikirkan hanyalah berbicara dengan y/n.

Tiga puluh menit kemudian mereka tiba dirumah y/n. Calum mengetuk pintu rumah y/n dengan gugup. Tak tahu apa yang akan ia bicarakan. Y/n membuka pintu beberapa saat dan ia terbelalak ketika ia mendapati Calum berdiri dihadapannya.

"Mau apa kau kesini?" Kata y/n.

"Aku ingin memperbaiki sesuatu." Dengan gugup Calum bicara.

"Aku tak perlu memperbaiki sesuatu itu Cal. Menurutku semuanya sudah beres."

"Tidak y/n, kita harus memperbaiki semua ini."

"Lantas apa yang ingin diperbaiki, Cal."

"Hubungan kita."

"Aku tak punya hubungan denganmu!" Y/n mendorong bahu Calum. Ashton menahan y/n untuk tak emosi.

"Lepas Ash, aku baik-baik saja." Y/n lanjut bicara. Ashton akhirnya melepaskan lengan y/n.

"Calum, aku tahu maksudmu. Kau kesini hanya untuk meminta maaf dan berharap aku akan menyukaimu lagi setelah kau berkencan dengan Nia? Aku tahu apa yang kau pikirkan, Cal. Aku ini hanya sahabatmu, tak lebih dari itu."

"Kau lebih dari itu, y/n. Aku menyadari bahwa kau lebih baik dari Nia setelah apa yang ku dapat ketika aku tak bersamamu y/n."

"Haha, bohong sekali kau. Sangat pintar untuk mempercayai kebohonganmu."

"Y/n, please. Berikan kesempatan sekali lagi untukku. Untuk kita, untuk kami."

"Aku tak marah dengan Luke, Ash, dan Mike. Aku juga tak marah padamu, aku jujur. Dan sebaiknya kau kembali pada Nia."

"Bagaimana jika aku menolak permintaanmu untuk kembali pada Nia dan kemudian aku kembali padamu?"

"Aku tak akan membiarkan kau kembali padaku. Kembalilah pada Nia, Nia lebih membutuhkan kau daripada aku. Aku tak cocok untuk bintang besar sepertimu, Cal. Walaupun aku bahagia tiap kali melihatmu, tapi aku bukanlah siapa-siapa dibanding Nia." Y/n mulai berkaca-kaca.

"Aku tak mau kau menangis."

"Aku tak akan menangis bila kau kembali pada Nia. Ku akui itu. Cinta tak harus memiliki Cal. Mungkin aku memang mencintaimu dan kau memilih Nia, itu lebih baik kedengarannya."

"Maafkan aku, y/n. Aku menyayangimu, sungguh. Aku menyesal y/n."

"Jangan kau sesali semua ini, semua akan berjalan lebih baik. Kau dan aku akan baik-baik saja." 

"Ya sudah kalau begitu kau denganku saja ya, y/n." Ujar Mike sambil mengedipkan mata.

"Haha, lebih baik aku dengan Alex Gaskarth saja Mike hahaha." Celetuk y/n sambil bercanda, Mike hanya menggelembungkan pipinya biar terlihat lucu. "Frustasi ku sudah tak ada artinya lagi, kau berhak bahagia bersama Nia, Cal. 

~THE END~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Untuk Cinyo

Surat Untuk Cinyo, Cinyo, kamu datang dengan segala keluguanmu. Aku tak ingat kapan tepatnya kamu menghampiri rumahku. Yang kutahu hanyala...