Wajah nan berseri kian menari - nari dibenakku
Mengajakku untuk berdansa dengannya
Sentuhan hangat tak ingin kulepaskan
Hasratku menginginkannya
Tetapi, hati berkata lain
"Ini hanyalah nafsu belaka."
"Nafsu yang membodoh - bodohi dirimu untuk mendapatkannya."
"Kalau kau cinta, kau tidak boleh mengikuti hawa nafsumu."
"Dan kau pun akan kehilangan cintanya hanya karena hawa nafsu."
"Cintamu palsu."
Akhirnya ku tersadar, bahwa diriku hanya menginginkannya
Bukan untuk mencintainya setulus hati